Jumat, 17 Desember 2010

Peringkat 10 Besar XI IPA4

Download Peringkat Selengkapnya...

Rabu, 15 Desember 2010

PEMBELAJARAN KOOPERATIF SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA

Disusun oleh : Daryanto ,
Makalah , disusun untuk memenuhi tugas portofolio Pelatihan Jardiknas 2007 Kabupaten Kendal

1 Pendahuluan
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pelajaran matematika dikenal sebagai mata pelajaran yang sulit bagi siswa. Sehingga matematika menjadi mata pelajaran yang kurang disukai siswa . Apalagi jika penyajian guru dalam menyampaikan pelajaran kurang menarik siswa . Hal ini akan menambah kesulitan siswa dalam belajar matematika .Dalam sebuah kelas rata-rata hanya sebagian kecil saja yang menyukai matematika , sebagian besar tidak menyukai dan belajar matematika dengan terpaksa.Hal – hal yang diidentifikasi menjadi penyebab kesulitan belajar matematika adalah sebagai berikut :
a Kesalahan konsep yang sudah berlangsung lama .
b Kurangnya pemahaman konsep – konsep dasar dalam matematika
c Siswa malu bertanya pada guru di kelas jika ada hal yang kurang jelas.
d Siswa kesulitan mengerjakan tugas di rumah dan tidak ada yang membimbingnya
e Penggunaan metode yang tidak variatif oleh guru.
f Pembelajaran yang berorientasi pada target kurikulum mengingat terbatasnya waktu sehingga kurang memperhatikan tercapainya ketuntasan belajar.
g Kurangnya perhatian orang tua dalam memantau belajar anaknya
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas , pengajaran kooperatif dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. Dengan pengajaran kooperatif siswa dapat berkomunikasi dengan temannya dan saling membantu untuk memecahkan masalah bersama . Dengan berdiskusi dengan sesama teman siswa lebih leluasa dan bebas bertanya sehingga dapat memperbaiki konsep-konsep yang salah atau konsep-konsep yang tadinya kurang dipahami.

2 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahapahaman yang dapat menimbulkan permusuhan.( Nurhadi , 2004 : 61 ). Dalam pembelajaran kooperatif siswa dibagi dalam kelompok-kelompok . Dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berkemampuan tinggi , sedang dan rendah.Setiap siswa dalam kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama terhadap kelompoknya. Siswa yang lebih pintar dapat menjelaskan kepada temannya yang daya tangkapnya kurang sehingga setiap siswa dalam kelompok memahami bahan ajar yang diberikan guru.

3 Unsur –unsur dalam pembelajaran kooperatif.
Menurut Abdurrahman dan Bintoro yang dikutip Nurhadi (2004 : 61 ) ada empat unsur dalam pembelajaran kooperatif , yaitu saling ketergantungan positif , intrraksi tatap muka , akuntabilitas individual dan ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi.
a Saling ketergantungan positif
Guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. sehingga sehingga menumbuhkan saling ketergantungan positf. Siswa saling memberi motivasi agar dapat mencapai hasil yang optimal
b Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka memungkinkan siswa dapat saling menjadi sumber belajar.Intetaksi semacam ini penting karena ada siswa yang lebih mudah belajar dari sesamanya.
c Akuntabilitas individual
Hasil belajar individual disampaikan kepada kekompok agar kelompok mengetahui siapa anggota yang memberikan bantuan dan siapa yang memerlukan bantuan .Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya. Hal ini membuat kelompok berusaha agar semua anggota kelompok belajar lebih giat sehingga memperoleh nilai tinggi.
d Ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi
Dalam pembelajaran kooperatif diajarkan ketrampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman , mengkritik ide bukan mengkritik teman , mempertahankan pikiran logis , tidak mendominasi orang lain , mandiri dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi.

4 Pentingnya pembelajaran kooperatif
Hasil penelitian yang dilakukan Johnson dan Johnson ( 1984 ) yang dikutip Nurhadi ( 2004 : 63 ) menunjukkan adanya berbagai keunggulan dalam pembelajaran kooperatif . Hasil penelitian tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
a Memudahkan siswa melakukan penyesuan diri
b Mengembangkan kegembiraan belajar yang sejati
c Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap , ketrampilan , informasi , perilaku sosial dan pandangan
d Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen
e Meningkatkan ketrampilan metakognitif
f Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois dan egosentris
g Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial
h Menghilangkan siswa dari penderitaan akibat kesendirian atau keterasingan
i Dapat menjadi acuan bagi perkembangan kepribadian yang sehat dan terintegrasi
j Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa
k Mencegah timbulnya gangguan kejiwaan
l Mencegah terjadinya kenakalan di masa remaja
m menimbulkan perilaku rasional di masa remaja
n Bebagai ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan
o Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia
p Meningkatkan sikap positif terhada belajar dan pengalaman belajar
q Meningkatkan kesehatan psichologis
r Meningkatkan sikap tenggang rasa
s Meningkatkan kemampuan berpikir divergen atau berpikir kreatif
t Memberikan harapan yang lebih besar bagi terbentuknya manusia dewasa yang mampu menjalin hubungan positif dengan sesamanya baik di tempat kerja maupun di masyarakat
u meningkatkan hubungan positif antara siswa dan guru dan personil sekolah lainnya
v Meningkatkan pandangan siswa terhadap guru yang bukan hanya pengajar tetapi juga pendidik.
5 Langkah – langkah dalam pembelajaran kooperatif
Ada enam langkah dalam pembelajaran kooperatif .( Muslimin Ibrahim , 2000 : 14 ).
a Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar.
b Menyajikan informasi
c Pengelompokan siswa
d Membimbing siswa dalam kelompok
e Evaluasi
f Pemberian penghargaan

6 Metode Pembelajaran Kooperatif
Ada 4 metode pembelajaran kooperatif yang biasa digunakan oleh guru ( Arends,1998; Abdurrahman dan Bintoro,2000:82-90) yang dikutip Nurhadi ( 2004 : 64-66) . Tiga diantaranya adalah :
a Metode STAD ( Student Team Achievement Divisions)
Mrtode STAD dikembangkan oleh Slavin dan kawan-kawannya dari Universitas John Hopkins. Pada metode ini para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim , masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok.Tiap tim memiliki anggota yang heterogen baik jenis kelamin , ras , etnik maupun kemampuannya.Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim.Secara individual atau tim tiap minggu atau dua minggu dilakukan evaluasi oleh guru untuk mengetahui penguasaan mereka tentang bahan ajar yang telah dipelajari. Tiap siswa atau tim diberi skor atas penguasaan terhadap bahan ajar dan kepada siswa secara individu atau tim yang meraih prestasi yang tinggi diberipenghargaan. Dapat terjadi beberapa tim memperoleh penghargaan jika mampu memperoleh suatu kriteria tertentu.
b Metode Jigsaw
Metode ini dikembangkan oleh Elliot Arondon dan kawan-kawannya . Pada metode ini kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan karasteristik yang heterogen. Bahan ajar disampaikan kepada siswa dalam bentuk teks dan tiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan ajar tersebut.Para anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan ajar yang sama dan selanjutnya berkumpul dalam kelompok yang baru untuk saling membantu mengkaji bahan ajar tersebut.Kelompok yang baru ini disebut “kelompok pakar” (expert group). Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula ( home team ) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar.Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home team” , para siswa dievaluasi secara individual.Individu atau tim yang memperoleh skor yang tinggi diberi penghargaan oleh guru.
c Metode GI ( Group Investigation )
Dasar-dasar metopde GI dirancang oleh Herbert Thelen, selanjutnya diperbaiki dan diperluas oleh Sharan dan kawan-kawannya dari Universitas Tel Aviv.Metode GI menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan pross kelompok.Pada metode ini kelas dibagi dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen.Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari , mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai suptopik yang telah dipilih kemudian menyiapkan dan menyajikan laporan di depan kelas secara keseluruhan.Langkah –langkah metode GI dapat dikemukakan sebagai berikut :
i) Seleksi topik
Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang digambarkan lebih dahulu oleh guru. Selanjutnya para siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang berorienatsi pada tugas yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik jenis kelmin , etnik maupun kemampuan akademik.
ii) Merencanakan kerja sama
Para siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus , tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai subtopik yang telah dipilih.
iii) Implementasi
Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah ii).Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah.
iv) Analisis dan sintesis
Para siswa menganalisis dan mensintesiskan berbagai informasi yang diperoleh pada langkah iii) dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
v) Penyajian hasil akhir
Semua kelompok menyajikan presentasi dari berbagi topik yang telah dipelajari. Presentasi kelompok dikoordinasikan oleh guru.
vi) Evaluasi
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok.

7 Penerapan metode pembelajaran kooperatif dalam mata pelajaran matematika
Tidak semua bahan ajar dalam matematika tepat untuk menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Penggunaan suatu metode tertentu secara terus menerus tentu akan membuat siswa jenuh. Variasi dan ketepatan dalam menggunakan metode pembelajaran akan membuat siswa selalu segar dalam menjalani pembelajaran.Berikut adalah beberapa materi yang dapat digunakan untuk penbelajaran kooperatif.
a Sistem persamaan linier dengan dua variabel dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw.
Sistem persamaan linier dengan dua variabel dapat diselesaikan dengan beberapa cara
i) Eliminasi
ii) Substitusi
iii) Gabungan eliminasi dan substitusi
iv) Grafik
v) Determinan
Dibuat kelompok awal ( home team ) yang masing –masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Dalam sebuah kelompok masing-masing anggota diberi tanggung jawab mempelajari cara menyelesaikan sistem persamaan linier dengan dua variabel menggunakan salah satu cara.Kemudian bergabung dan berdiskusi dalam kelompok pakar. Hasilnya disampaikan ke kelompok awal sehingga setiap anggota menguasai bahan ajar yang diberikan guru. Selanjutnya dilakukan evaluasi , siswa atau kelompok yang mendapat skor tinggi diberi penghargaan.
b Persamaan kuadrat menggunakan metode pembelajaran Jigsaw
Persamaan kuadart dapat diselesaikan dengan beberapa cara , yaitu :
i) Dengan memfaktorkan
ii) Dengan cara skema
iii) Dengan melengkapkan bentuk kuadart
iv) Dengan rumus
Dibuat kelompok awal ( home team ) yang masing –masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa . Prosedur selanjutnya seperti pada 6a diatas.
c Perkalian matriks menggunakan metode pembelajaran STAD
Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa.Dalam kelompok didiskusikan syarat perkalian dua matriks , cara mengalikan dua matriks dan sifat-sifat perkalian dua matriks.Setelah selesai dilakukan evaluasi oleh guru untuk mengetahui kemampuan individu maupun kelompok. Kelompok atau individu yang memperoleh skor tinggi diberi penghargaan.
d Dimensi tiga menggunakan metode pembelajaran GI
Disiapkan bahan ajar yang terdiri dari beberapa subtopik kedudukan titik dan bidang , kedudukan garis dan bidang , kedudukan dua garis dalam ruang , kedudukan dua bidang , sudut antara garis dan bidang , sudut antara dua bidang . Siswa memilih subtopik kemudian bergabung dengan siswa yang lain yang memilih subtopik yang sama membentuk sebuah kelompok. Dalam kelompok bersama guru merencanakan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan . Kemudian kelompok melaksanakan apa yang telah direncanakan. Selanjutnya dilakukan analisis dan sisntesis terhadap informasi yang telah diperoleh. Hasilnya diringkas untuk disajikan dalam presentasi. Evaluasi dilakukan utnuk mengetahui kontribusi kelompak terhadap pekerjaan kelas secara keseluruhan.

8 Kesimpulan
a Metode pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pilihan atau solusi untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang dapat mengatasi berbagai kesulitan siswa dalam belajar matematika
b Metode pembelajaran kooperatif mempunyai peran dalam membentuk manusia dewasa yang mampu menjalin hubungan positif dengan sesamanya baik di tempat kerja maupun di masyarakat
c Guru dituntut kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran agar siswa tidak bosan sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan yang mampu memotivasi siswa.
Daftar Pustaka
1. Dr. Nurhadi ,M.Pd dkk , Dr.Burhan Yasin,Dip.Bis.ad,M.Ed, Drs.Agus Gerrad,M.Pd – 2004 .Pembelajaran Kontekstual Dalam KBK , Malang , Universitas Negeri Malang.
2. Drs. Muslimin Ibrahim,M.Pd , Dra. Fida Rachmadiarti,M.Kes , Prof.Dr.Muhamad Nur , Drs. Ismono ,MS - 2000 “ Pembelajaran Kooperatif “ , Universitas Negeri Surabaya.
Selengkapnya...

Selasa, 30 November 2010

Dengki Penghancur Kebaikan ( oleh Tim dakwatuna.com)

Rasulullah saw. bersabda, “Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar.” (Abu Daud). Dengki (hasad), kata Imam Al-Ghazali, adalah membenci kenikmatan yang diberikan Allah kepada orang lain dan ingin agar orang tersebut kehilangan kenikmatan itu. Dengki dapat merayapi hati orang yang merasa kalah wibawa, kalah popularitas, kalah pengaruh, atau kalah pengikut. Yang didengki tentulah pihak yang dianggapnya lebih dalam hal wibawa, polularitas, pengaruh, dan jumlah pengikut. Tidak mungkin seseorang merasa iri kepada orang yang dianggapnya lebih “kecil” atau lebih lemah. Sebuah pepatah Arab mengatakan, “Kullu dzi ni’matin mahsuudun.” (Setiap yang mendapat kenikmatan pasti didengki).

Hadits itu menegaskan kepada kita bahwa dengki itu merugikan. Yang dirugikan bukanlah orang yang didengki, melainkan si pendengki itu sendiri. Di antara makna memakan kebaikan, seperti yang disebutkan dalam hadits di atas, dijelaskan dalam kitab ‘Aunul Ma’bud, “Memusnahkan dan menghilangkan (nilai) ketaatan pendengki sebagaimana api membakar kayu bakar. Sebab kedengkian akan mengantarkan pengidapnya menggunjing orang yang didengki dan perbuatan buruk lainnya. Maka berpindahlah kebaikan si pendengki itu pada kehormatan orang yang didengki. Maka bertambahlah pada orang yang didengki kenikmatan demi kenikmatan sedangkan si pendengki bertambah kerugian demi kerugian. Sebagaimana yang Allah firmankan, “Ia merugi dunia dan akhirat.” (‘Aunul Ma’bud juz 13:168)

Hilangnya pahala itu hanyalah salah satu bentuk kerugian pendengki. Masih banyak kebaikan-kebaikan atau peluang-peluang kebaikan yang akan hilang dari pendengki, antara lain:

Pertama, mengalami kekalahan dalam perjuangan. Orang yang dengki perilakunya sering tidak terkendali. Dia bisa terjebak dalam tindakan merusak nama baik, mendiskreditkan, dan menghinakan orang yang didengkinya. Dengan cara itu ia membayangkan akan merusak citra, kredibilitas, dan daya tarik orang yang didengkinya. Dan sebaliknya, mengangkat citra, nama baik dan kredibilitas pihaknya. Namun kehendak Allah tidaklah demikian. Rasulullah saw. bersabda:

Dari Jabir dan Abu Ayyub Al-Anshari, mereka mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada seorang pun yang menghinakan seorang muslim di satu tempat yang padanya ia dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya melainkan Allah akan menghinakan orang (yang menghina) itu di tempat yang ia inginkan pertolongan-Nya. Dan tidak seorang pun yang membela seorang muslim di tempat yang padanya ia dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya melainkan Allah akan membela orang (yang membela) itu di tempat yang ia menginginkan pembelaan-Nya.” (Ahmad, Abu Dawud, Ath-Thabrani)

Kedua, meruntuhkan kredibilitas. Ketika seseorang melampiaskan kebencian dan kedengkian dengan melakukan propaganda busuk, hasutan, dan demarketing kepada pihak lain, jangan berangan bahwa semua orang akan terpengaruh olehnya. Yang terpengaruh hanyalah orang-orang yang tidak membuka mata terhadap realitas, tidak dapat berpikir objektif, atau memang sudah “satu frekuensi” dengan si pendengki. Akan tetapi banyak pula yang mencoba melakukan tabayyun, cari informasi pembanding, dan berusaha berpikir objektif. Nah, semakin hebat gempuran kedengkian dan kebencian itu, bagi orang yang berpikir objektif justru akan semakin tahu kebusukan hati si pendengki. Orang yang memiliki hati nurani ternyata tidak senang dengan fitnah, isu murahan, atau intrik-intrik pecundang. Di mata mereka orang-orang yang bermental kerdil itu tidaklah simpatik dan tidak mengundang keberpihakan.

Orang yang banyak melakukan provokasi dan hanya bisa menjelek-jelekkan pihak lain juga akan terlihat di mata orang banyak sebagai orang yang tidak punya program dalam hidupnya. Dia tampil sebagai orang yang tidak dapat menampilkan sesuatu yang positif untuk “dijual”. Maka jalan pintasnya adalah mengorek-ngorek apa yang ia anggap sebagai kesalahan. Bahkan sesuatu yang baik di mata pendengki bisa disulap menjadi keburukan. Nah, mana ada orang yang sehat akalnya suka cara-cara seperti itu?

Ketiga, mencukur gundul agama. Rasulullah saw. bersabda, “Menjalar kepada kalian penyakit umat-umat (terdahulu): kedengkian dan kebencian. Itulah penyakit yang akan mencukur gundul. Aku tidak mengatakan bahwa penyakit itu mencukur rambut, melainkan mencukur agama.” (At-Tirmidzi)

Islam adalah rahmat bagi sekalian alam. Akan tetapi Islam yang dibawa oleh orang yang di dadanya memendam kedengkian tidak akan dapat dirasakan rahmatnya oleh orang lain. Bahkan pendengki itu tidak mampu untuk sekadar menyungging senyum, mengucapkan kata ‘selamat’, atau melambaikan tangan bagi saudaranya yang mendapat sukses, baik dalam urusan dunia maupun terkait dengan sukses dalam perjuangan. Apatah lagi untuk membantu dan mendukung saudaranya yang mendapat sukses itu. Dengan demikian Islam yang dibawanya tidak produktif dengan kebaikan alias gundul.

Keempat, menyerupai orang munafik. Perilaku dan sikap pendengki mirip perilaku orang-orang munafik. Di antara perilaku orang munafik adalah selalu mencerca dan mencaci apa yang dilakukan oran lain terutama yang didengkinya. Jangankan yang tampak buruk, yang nyata-nyata baik pun akan dikecam dan dianggap buruk. Allah swt. menggambarkan perilaku itu sebagai perilaku orang munafik. Abi Mas’ud Al-Anshari –semoga Allah meridhainya– mengatakan, saat turun ayat tentang infaq para sahabat mulai memberikan infaq. Ketika ada orang muslim yang memberi infaq dalam jumlah besar, orang-orang munafik mengatakan bahwa dia riya. Dan ketika ada orang muslim yang berinfak dalam jumlah kecil, mereka mengatakan bahwa Allah tidak butuh dengan infak yang kecil itu. Maka turunlah ayat 79 At-Taubah. (Bukhari dan Muslim)

Benarlah ungkapan seorang ulama salaf: “Al-hasuudu laa yasuud (pendengki tidak akan pernah sukses).” (Kasyful-Khafa 1:430).

Kelima, tidak mampu memperbaiki diri sendiri. Orang yang dengki, manakala mengalami kekalahan dan kegagalan dalam perjuangan cenderung mencari-cari kambing hitam. Ia menuduh pihak luar sebagai biang kegagalan dan bukannya melakukan muhasabah (introspeksi). Semakin larut dalam mencari-cari kesalahan pihak lain akan semakin habis waktunya dan semakin terkuras potensinya hingga tak mampu memperbaiki diri. Dan tentu saja sikap ini hanya akan menambah keterpurukan dan sama sekali tidak dapat memberikan manfaat sedikit pun untuk mewujudkan kemenangan yang didambakannya.

Keenam, membuat gelap mata dan tidak dapat melihat kebenaran. Dengki membuat pengidapnya tidak dapat melihat kelemahan dan kekurangan diri sendiri; dan tidak dapat melihat kelebihan pada pihak lain. Akibatnya, jalan kebenaran yang terang benderang menjadi kelam tertutup mega kedengkian. Apa pun yang dikatakan, apa pun yang dilakukan, dan apa pun yang datang dari orang yang dibenci dan didengkinya adalah salah dan tidak baik. Akhirnya, dia tidak dapat melaksanakan perintah Allah swt. sebagaimana yang disebutkan dalam ayat, “Orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang- orang yang mempunyai akal.” (Az-Zumar:18)

Ketujuh, membebani diri sendiri. Orang yang membiarkan dirinya dikuasai oleh iri dengki hidupnya menanggung beban berat yang tidak seharusnya ada. Bayangkan, setiap melihat orang lain yang didengkinya dengan segala kesuksesannya, mukanya akan menjadi tertekuk, lidahnya mengeluarkan sumpah serapah, bibirnya berat untuk tersenyum, dan yang lebih bahaya hatinya semakin penuh dengan dengki, marah, benci, curiga, kesal, kecewa, resah, dan perasaan-perasaan negatif lainnya. Enakkah kehidupan yang penuh dengan perasaan itu? Tentu saja menyesakkan. Dalam bahasa Al-Qur’an, bumi yang luas ini dirasakan sumpek. Seperti layaknya penyakit, ketika dipelihara akan mendatangkan penyakit lainnya. Demikian pula penyakit hati yang bernama iri dengki. Bila dia tidak dihilangkan akan mengundang penyakit-penyakit lainnya. Maha Benar Allah yang telah berfirman, “Di dalam hati mereka ada penyakit maka Allah tambahkan kepada mereka penyakit (lainnya).” (Al-Baqarah: 10)

Betapa sulitnya kita menghimpun kebaikan dan meraih kemenangan. Maka janganlah diperparah dan dipersulit dengan membiarkan dengki menguasai hati kita. Mari berlomba dalam kebaikan. Allahu a’lam.
====Oleh: Tim dakwatuna.com


Selengkapnya...

Kamis, 11 November 2010

Selasa, 09 November 2010

Ucapan Terima Kasih

Jika kita menerima sesuatu dari orang lain baik berupa barang ataupun jasa , kita mengucapkan terima kasih sebagai bentuk ekspresi rasa suka kita atas apa yang kita terima , juga ekspresi jalinan persahabatan , persaudaraan antar sesama manusia.Tapi tak semua orang melakukan itu.Sebagian orang mulutnya terkunci rapat untuk mengucapkan kata terima kasih. Mungkin kata "terima kasih" tak ada dalam kamusnya.Ia bahkan merasa aneh jika harus mengucapkan kata itu Ucapan terima kasih pada seseorang juga menunjukkan rasa syukur kita pada Allah SWT yang telah memberikan sesuatu pada kita melalui orang yang memberikan sesuatu pada kita.Jika kita tak pandai berterima kasih , berarti kita juga tak pandai bersyukur atas semua yang telah Allah berikan pada kita, berupa kehidupan , kesehatan , kenikmatan dan lain-lainnya yang tak mungkin kita bisa menghitungnya.Berterima kasih jika tak dilatih sejak kecil terasa sangat sulit.Dalam lingkungan keluarga harus dibiasakan . Orangtua wajib memberi contoh pada anak-anaknya . sehingga kelak menjadi orang yang pandai berterima kasih.Tapi ada juga orang berterima kasih tapi pilih-pilih dulu , siapa orang yang memberinya sesuatu.Jika yang memberi itu kedudukannya lebih tinggi darinya , maka ia berterimakasih secara berlebihan dengan senyum seramah mungkin. Tapi jika yang memberinya itu ia anggap sama atau lebih rendah darinya maka ia tak perlu mengucapkan terima kasih, seolah tak terjadi apa-apa Selengkapnya...

Jumat, 05 November 2010

Dialog Iblis vs Rasulullah SAW

Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia menghadap Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.

Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, “Hai Iblis! Bahwa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap Rasullullah saw. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras.”Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya seperti ekor lembu.

Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah saw. Maka sambut Iblis (alaihi laknat), “Ya Rasulullah! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?”

Maka jawab Nabi dengan marah, “Hai Aduwullah seteru Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.

Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?”

Taklimat Iblis, “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah aku berani menyembunyikannya.”

Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, “Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu.” Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada seluruh umatku.

Pertanyaan Nabi (1):
“Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?”
Jawab Iblis:
“Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku di muka bumi ini.”
Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan. Sambung Iblis, “Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah.
Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku.”

Pertanyaan Nabi (2):
“Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?”
Jawab Iblis:
“Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram.
Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan. Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.
Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat amal ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat.”

Pertanyaan Nabi (3):
“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?”
Jawab Iblis:
“Semuanya itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa waktu lamanya.
Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.
Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain aripada apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan carut-marut.
Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut.”

Pertanyaan Nabi (4):
“Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?”
Jawab Iblis:
“Pertama sekali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir juga ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku”

Pertanyaan Nabi (5):
“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis:
“Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya.
Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis sholatnya, hilang khusyuknya – matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat habis sholatnya, itu semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman.”

Pertanyaan Nabi (6):
“Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis:
“Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya.”

Pertanyaan Nabi (7):
“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis:
“Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya.”

Pertanyaan Nabi (8):
“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis:
“Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasa.”

Pertanyaan Nabi (9):
“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”
Jawab Iblis:
“Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar – besar seteruku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah berkata: “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk.”

Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu.

Saidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan, “Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’.

Saidina Usman Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan, “Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid.”

Saidina Ali Abi Talib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sebarang berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu’ – dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau sendiri berkata, “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya.” Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri kepadanya.”

Pertanyaan Nabi (10):
“Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?
Jawab Iblis:
“Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril a.s, “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat.” Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umatmu seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka akupun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat.
Lalu aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, bercakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur.”

Pertanyaan Nabi (11):
“Siapa yang serupa dengan engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama Islam.”

Pertanyaan Nabi (12):
“Siapa yang mencahayakan muka engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji.”

Pertanyaan Nabi (13):
“Apakah rahasia engkau kepada umatku?”
Jawab Iblis:
“Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari.”

Pertanyaan Nabi (14):
“Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?”
Jawab Iblis:
“Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang.”

Pertanyaan Nabi (15):
“Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?”
Jawab Iblis:
“Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air wudhu’, maka padamlah marahnya.”

Pertanyaan Nabi (16):
“Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?”
Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu.”

Pertanyaan Nabi (17):
“Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka (mendusin) di waktu subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zuhur, asar, maghrib dan isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat.”

Pertanyaan Nabi (18):
“Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat tengah malam.”

Pertanyaan Nabi (19):
“Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya”

Pertanyaan Nabi (20):
“Apa lagi yang memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka, membantu makan pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda, ‘Syurga itu di bawah tapak kaki ibu’”
Selengkapnya...

Senin, 20 September 2010

Pakaian Wanita

Dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu: (1) Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam); (2) Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan bisa masuk surga, dan tidak akan mencium bau surga, padahal bau surga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.” (HR. Muslim, Babul Libas) Selengkapnya...

Minggu, 29 Agustus 2010

Bahan Ajar On Line

Silahkan download file ini : Mathematics-Term

Silahkan download file ini : Bahan Ajar On-Line Selengkapnya...

Jumat, 23 Juli 2010

Ulangan Harian Kelas XI IPA Smt 1

Petunjuk UH Statistik XI IPA
1. Download UH Statistik XI IPA
2. Print Out UH Statistik XI IPA
3. Kerjakan soal di kertas itu juga
4. Kerjakan dengan tinta / ballpoint warna biru
5. Dikumpulkan paling lambat Kamis , 2 September 2010 Jam 12.00 WIB.
6. Pengumpulan secara individual.

Silahkan download file ini : UH Statistik XI IPA Selengkapnya...

Selasa, 15 Juni 2010

Dimensi Tiga

garis tegak lurus bidang
titik tembus
garis potong dua bidang
point line plane
sudut dalam ruang Selengkapnya...

SKL

skl Selengkapnya...

Minggu, 13 Juni 2010

Touring Muria

 Untuk yg kesekian kalinya Guru / Karyawan SMANIK bersama keluarga mengadakan Touring.Kali ini tujuannya Puncak Muria dan Pantai Mandalika. Ada kurang lebih 20 kendaraan roda 2 berboncengan suami istri , ayah anak , sesama teman seperjuangan.Baru saja perjalanan dimulai sudah diguyur hujan deras. Sampai Kalibanteng berhenti dulu. Hujan reda. Start lagi , hujan turun lagi sampai Masjid Demak istirahat untuk sholat Ashar. Sampai Muria kurang lebih jam 20.00 WIB.Paginya start menuju Pantai Mandalika , Benteng Portugis , Pantai Kartini terus pulang sampai rumah sekitar jam 21.00 WIB. Senang , segar , meriah bisa refreshing.

Selengkapnya...

Rabu, 21 April 2010

Singapura

Saya tak menyangka bisa pergi ke Singapura.Sekolah memberi tugas Studi Banding ke dua sekolah disana yaitu : Pasir Ris Secondary School dan Henderson Secondary School. Berangkat 4 April 2010 dari Semarang langsung Singapura.Kembali ke Tanah Air 9 April 2010. Kami bersembilan : Pak Iskandar ( Kepala Sekolah) , Pak Marsudiyanto , Pak Daryanto , Bu Wiwik Sri Lestari , Bu Siwi Pamikatsih , Bu Sri Minggowati , Bu Asri Hapsari , Bu Hartiningsih dan Bu Tutik Huma .Banyak yang menanyakan oleh2 , tapi kami tak mampu membawa banyak karena keterbatasan bagasi. Perjalanan ini bagi kami menambah pengetahuan dan  memperluas wawasan. Selengkapnya...

Senin, 18 Januari 2010

Yogya - Kaliurang - Prambanan

A
Awal tahun ini Guru Karyawan SMA1 Kendal pergi ke Kaliurang - Yogya dan Prambanan dalam rangka perpisahan dengan PakTopo ( Drs. Sutopo ,M.Pd ) Kepala SMA 1 Kendal yang pindah Tugas ke SMA 1 Boja. Malam minggu nginep di Kaliurang ,  minggu pagi ke Candi Prambanan dan sore di Marioboro. Selengkapnya...